Hebat, Mahasiswa Indonesia jadi teladan di KroaAsia Eropa

Mahasiswa Indonesia di dunia pendidikan memang sudah sepantasnya untuk menjadi perhitungan di berbagai bidang pendidikan kelas dunia, bahkan baru - baru ini mereka berhasil membuktikan kalau indonesia memiliki generasi yang patut menjadi teladan pendidikan di KroaAsia Eropa.

Republik Kroasia adalah negara yang terletak dibagian tenggara benua Eropa serta merupakan negara pecahan Yugoslavia yang melepaskan diri dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991
Manna Wassalwa mahasiswi FKIIP Biologi UNSYIAH, 
penerima beasiswa pertukaran pelajar Erasmus+ di Kroasia.
Foto : Istimewa

Tahun 2013 merupakan babak baru dalam sejarah bangsa Kroasia, karena terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 Kroasia resmi menjadi anggota dari Uni Eropa (UE). Sehingga kini UE memiliki 28 negara anggota (sumber: europa.eu).

Sejak September 2015, saya dan tiga mahasiswa Indonesia lainnya berkesempatan untuk tinggal di Republika Hrvatska (Republik Kroasia) guna menjalani program pertukaran pelajar di Universitas Zagreb (Sveučilište u Zagrebu).

Kami berada di kota Zagreb, selama enam bulan, untuk mengikuti program yang disponsori oleh Erasmus Mundus. Program itu merupakan kerjasama antara 7 negara Eropa dengan 12 negara di Asia termasuk Indonesia dalam EXPERT Project .

Sebuah tantangan tersendiri bagi Saya dan teman-teman untuk tinggal di negara yang notabene memliki bahasa yang sangat asing bagi kami.

Untungnya pihak Universitas Zagreb menyediakan program kursus Bahasa Kroasia (Croaticum) selama sebulan secara cuma-cuma, dan wajib diikuti oleh setiap pelajar asing.

Tentu saja program ini sangat membantu kami mahasiswa asing dalam berkomunikasi sehari-hari dengan masyarakat Kroasia yang menggunakan bahasa kroasia sebagai bahasa ibu dan bahasa Inggris sebagai second language.

Ada beberapa hal yang menarik dari bahasa Kroasia, pertama bahwa bahasa Kroasia tidak hanya digunakan di Kroasia saja, tetapi juga menjadi bahasa di Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kosovo, Makedonia.

Walaupun dengan dialek yang sedikit berbeda namun secara tidak langsung jika anda mengerti bahasa kroasia berarti anda mengerti bahasa untuk 6 negara. Sangat bermanfaat bukan?

Kedua, sama seperti bahasa Indonesia bahasa Kroasia mudah untuk ditulis dan dibaca karena dalam sistemnya kita membaca semua huruf yang tertulis.

Contoh, dobro (bagus) dibaca dob-ro, hrvatska dibaca, her-vat-ska.

Ketiga dalam Bahasa Kroasia terdapat 31 alfabet yang 22 diantaranya sama dengan alfabet yang digunakan dalam bahasa Indonesia (kecuali Q, W, X dan Y).

Tentu saja hal ini membuat saya dan teman-teman mudah dan bersemangat dalam mempelajari bahasa Kroasia.

Alhamdulillah, dalam setiap ujian mingguan bahkan juga dalam ujian akhir yang dilaksanakan dalam sistem oral test oleh empat profesorica (dosen) skor tertinggi selalu diraih oleh mahasiswa asal Indonesia.

Tentu hasil ini tidak kami dapat hanya karena ada kesamaan alfabet namun juga karena kegigihan dan keseriusan dalam menjalani pelajaran, untungnya kebiasaan untuk hadir tepat waktu dan tanggung jawab mengerjakan tugas yang ditanamkan dan dilatih selama di tanah air menjadi bekal selama belajar di Kroasia.

Hal ini membuat kami tidak melewatkan materi yang dibahas di kelas dan tentu saja membuat kami lebih cepat dalam memahami materinya.

Tanpa kami sadari, ternyata sikap ini membuat para profesorica terkesan, sehingga mahasiswa dari Indonesia kerap dijadikan teladan ketika ada mahasiswa dari negara lain yang datang berkonsultasi karena kesulitan untuk mengikuti pelajaran.

Sudah sepatutnya kita sebagai pelajar Indonesia tidak hanya mengeluh namun berbangga hati dengan bangsa kita yang menanamkan sistem pembelajaran yang persisten sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter.

Dobro! Para mahasiswa Indonesia menjadi unggulan di kelas croaticum.

Semoga kedepannya masih banyak lagi bermunculan generasi emas indonesia, khususnya para mahasiswa cerdas yang mampu membawa nama baik negara indoensia di mata dunia. selamat untuk kalian wahai para generasi cerdas bangsa ini. sumber: tribunpendidikan.

Subscribe to receive free email updates: